
JAKARTA – Total korban tewas akibat kebakaran hebat hipermarket di al-Kut, Irak selatan, kini bertambah menjadi 69 orang. Sebelas orang lainnya masih hilang.
Sisa kebakaran semalam menyisakan jelaga hitam di bagian luar gedung “Corniche Hypermarket”.
Petugas pemadam kebakaran menyemprotkan air ke gedung yang terbakar sepanjang malam dan orang-orang memanjat dari atap dengan bantuan tim penyelamat.
“Kami memiliki lebih banyak jenazah yang belum ditemukan, masih tertimbun reruntuhan bangunan,” kata pejabat kota Ali al-Mayahi kepada Reuters, Kamis, 17 Juli.
Penyebab kebakaran belum diketahui secara pasti, tetapi laporan awal polisi menunjukkan api pertama kali berkobar di lantai tempat parfum dan kosmetik dijual.
“Api yang berkobar menjebak banyak orang di dalam mal, dan semua orang mati-matian berusaha mencari jalan keluar,” kata Ali Al-Zargani, yang rumahnya berada di sebelah gedung pasar dan memasuki lokasi setelah api mereda.
Kebakaran semalam di sebuah pusat perbelanjaan menewaskan puluhan orang, di al-Kut.
“Saya melihat tubuh anak-anak dan perempuan yang hangus tergeletak di tanah — pemandangan yang mengerikan,” ujarnyya.
Sejumlah jenazah dipersiapkan untuk dimakamkan, dengan para pelayat menangis dan berdoa di atas peti jenazah.
Lebih dari 15 jenazah dengan luka bakar parah memerlukan tes DNA untuk identifikasi.
Sementara itu, Perdana Menteri Mohammed Shia al-Sudani memerintahkan penyelidikan segera untuk “mengungkap segala kekurangan,” kata kantornya dalam pernyataan.
BACA JUGA:
Gubernur provinsi mengatakan hasil awal dari penyelidikan akan diumumkan dalam waktu 48 jam, lapor kantor berita negara INA.
“Kami telah mengajukan gugatan terhadap pemilik gedung dan mal tersebut,” ujar dia.
Kurangnya langkah-langkah keamanan di Irak telah menyebabkan banyaknya korban tewas dalam kebakaran.
Pada tahun 2023, lebih dari 100 orang tewas setelah kebakaran melanda gedung pernikahan yang ramai di sebuah kota di utara.