
JAKARTA – Pasukan Israel menewaskan 27 orang dalam serangan di Jalur Gaza pada Kamis, termasuk tiga orang yang tewas dalam serangan terhadap gereja Katolik yang dulu sering dikunjungi mendiang Paus Fransiskus.
Delapan pria yang bertugas melindungi truk bantuan dilaporkan termasuk di antara korban tewas dalam serangan udara yang dilancarkan sementara para mediator melanjutkan perundingan gencatan senjata di Doha.
Seorang pejabat AS mengatakan pekan ini, perundingan berjalan baik tetapi dua pejabat dari kelompok militan Palestina Hamas mengatakan kepada Reuters tidak ada terobosan karena militer Israel terus menggempur Gaza.
Dua perempuan dan satu laki-laki tewas dan beberapa orang terluka dalam serangan tentara Israel di Gereja Keluarga Kudus di Gaza, kata Patriarkat Latin Yerusalem, yang mengawasi paroki kecil tersebut.
“Patriarkat Latin mengutuk keras tragedi ini dan penargetan warga sipil tak berdosa serta tempat suci ini,” demikian pernyataan Patriarkat.
Para korban dievakuasi ke kompleks gereja sebagai tempat berlindung yang aman.
“Perang yang mengerikan ini harus diakhiri sepenuhnya,” katanya.

Foto-foto yang dirilis oleh gereja menunjukkan atapnya telah dihantam di dekat salib utama, menghanguskan fasad batu, dan jendela-jendelanya pecah.
Pastor Gabriele Romanelli, yang biasa memberi kabar terbaru kepada mendiang Paus Fransiskus tentang konflik Israel-Palestina, mengalami luka ringan dalam serangan tersebut.
Rekaman TV menunjukkan Romanelli sedang dirawat di Rumah Sakit Al-Ahly di Gaza, dengan perban di kaki kanan bawahnya.
Sementara itu, Paus Leo mengatakan “sangat berduka” atas hilangnya nyawa dan kembali menyerukan gencatan senjata segera. Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni mengatakan serangan terhadap warga sipil tidak dapat diterima.
Militer Israel sedang menyelidiki insiden tersebut. Kementerian Luar Negeri Israel menegaskan hasil investigasi akan dipublikasikan. Kementerian tersebut juga mengatakan bahwa negara tersebut tidak menargetkan gereja atau tempat ibadah dan menyesalkan kerugian yang dialami oleh mereka maupun warga sipil.
BACA JUGA:
Israel terus berusaha membasmi Hamas di Gaza dalam kampanye militer yang dimulai setelah serangan mematikan kelompok tersebut terhadap Israel pada Oktober 2023 dan telah menyebabkan kelaparan dan kekurangan yang meluas di wilayah kecil tersebut.
Petugas medis Palestina mengatakan satu serangan udara pada Kamis telah menewaskan seorang pria, istrinya, dan lima anak mereka di Jabalia, Gaza utara, dan serangan lainnya di utara telah menewaskan delapan pria yang ditugaskan untuk melindungi truk bantuan.
Tiga orang tewas dalam serangan udara di Gaza tengah dan empat orang di Zeitoun, Gaza timur.