WHO Peringatkan Dampak Permanen Kelaparan Terhadap Satu Generasi Warga Gaza

WHO Peringatkan Dampak Permanen Kelaparan Terhadap Satu Generasi Warga Gaza


Tim mobile WCK berkeliling Jalur Gaza untuk membagikan makanan kepada warga sipil Palestina. (Twitter/@WCKitchen)

JAKARTA – Angka kekurangan gizi meningkat di Gaza dan kelaparan dapat berdampak berkelanjutan pada “satu generasi penuh”, kata perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Wilayah Palestina yang Diduduki pada Hari Selasa.

Israel telah memblokade pasokan ke daerah kantong itu sejak awal Maret, ketika negara itu melanjutkan kampanye militernya yang menghancurkan terhadap Hamas.

Pada Hari Senin, pemantau kelaparan global memperingatkan bahwa setengah juta orang di wilayah kantong Palestina itu itu terancam menghadapi kelaparan kritis.

Perwakilan WHO di Gaza Rik Peeperkorn mengatakan, dia telah melihat anak-anak di klinik yang tampak beberapa tahun lebih muda dari usia mereka dan mengunjungi rumah sakit Gaza utara, tempat 11 persen anak-anak yang diperiksa menderita kekurangan gizi akut.

“Apa yang kami lihat adalah tren peningkatan kekurangan gizi akut secara umum,” kata Peeperkorn dalam jumpa pers melalui tautan video dari Deir al-Balah, melansir Reuters 13 Mei.

“Saya telah melihat seorang anak berusia lima tahun, dan Anda akan mengatakan dia berusia dua setengah tahun,” lanjutnya.

“Tanpa makanan bergizi yang cukup, air bersih, dan akses ke layanan kesehatan, seluruh generasi akan terpengaruh secara permanen,” katanya, memperingatkan tentang terhambatnya pertumbuhan dan gangguan perkembangan kognitif.

Israel telah berulang kali menyalahkan Hamas karena menyebabkan kelaparan dengan mencuri bantuan yang seharusnya untuk warga sipil. Hamas membantah tuduhan tersebut.

Karena blokade, WHO hanya memiliki cukup stok untuk merawat 500 anak dengan kekurangan gizi akut, yang hanya sebagian kecil dari apa yang dibutuhkan, kata Peeperkorn.

Sejauh ini, 55 anak telah meninggal karena kekurangan gizi akut, katanya, mengutip angka Kementerian Kesehatan Gaza.

Peeperkorn mengatakan, dia telah melihat banyak anak di rumah sakit dengan penyakit seperti gastroenteritis dan pneumonia yang, karena kekebalan mereka yang berkurang terkait dengan kelaparan, bisa berakibat fatal.

“Anda biasanya tidak mati karena kelaparan. Anda mati karena penyakit yang terkait dengannya,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *