
JAKARTA – Pay Burman ikut memberi tanggapan terkait kisruh mengenai hak cipta di kalangan musisi. Gitaris 55 tahun itu melihat perbedaan yang ada karena setiap musisi punya pandangannya masing-masing secara subjektif.
Seperti diketahui, gugatan para pencipta lagu kepada penyanyi jadi persoalan yang hangat di industri musik Indonesia saat ini. Sebagian musisi mendukung, namun sebagian lagi mempermasalahkannya.
“Bagi gue, itu subjektif, tergantung dia merasanya seeprti apa,” kata Pay Burman kepada awak media di Cilandak
“Tapi sebenarnya sistem itu sudah ada, cuma ada yang puas dan ada yang tidak puas atau sistemnya tidak berjalan dengan baik,” lanjutnya.
Pay sendiri tidak ingin memposisikan dirinya kepada salah satu kubu. Baginya, berbagai perselisihan yang ada agar diselesaikan dengan mekanisme yang berjalan.
BACA JUGA:
“Ya itu biarkan berjalan lah, sudah ada mekanismenya,” katanya.
Gitaris BIP itu memilih untuk melihat hal positif dari perselisihan antara musisi, yang mungkin dapat menjadikan ekosistem musik Indonesia lebih baik lagi.
“Gua mikir ini positif, positif untuk kedepannya, supaya dapat solusi yang lebih baik lagi kedepannya. Gua anggap ini proses,” pungkasnya.