
JAKARTA – Sebagai pria, mungkin Anda jarang memperhatikan kondisi sperma setelah ejakulasi. Padahal, sperma bisa memberikan petunjuk penting tentang kesehatan tubuh. Perubahan warna, tekstur, bau, dan volume sperma bisa menjadi sinyal adanya gangguan kesehatan yang perlu diwaspadai.
Jika dibiarkan, masalah ini bisa berdampak pada kesuburan hingga kesehatan secara keseluruhan. Berikut 5 kondisi sperma yang patut diperhatikan dan bisa menjadi tanda adanya masalah di tubuh, seperti dilansir dari laman CNN.
1. Perubahan Warna
Warna sperma bisa sedikit bervariasi tergantung pada berbagai faktor, termasuk makanan, obat-obatan, atau kondisi kesehatan tertentu. Ada beberapa perubahan warna yang mungkin terjadi.
Warna atau hijau bisa disebabkan oleh infeksi, seperti infeksi menular seksual (IMS), infeksi saluran kemih, atau peradangan prostat (prostatitis). Ada pun warna merah atau cokelat, yang disebut hematospermia, yang sering kali disebabkan oleh peradangan, pembesaran prostat, atau cedera ringan seperti akibat bersepeda terlalu lama. Selain itu, warna kuning pucat bisa terjadi, karena konsumsi suplemen vitamin B atau masalah hati seperti penyakit kuning.
2. Tekstur dan Konsistensi Kental
Sperma yang normal memiliki tekstur sedikit kental seperti gel. Namun, adanya beberapa perubahan bisa menjadi tanda adanya gangguan. Terlalu kental atau menggumpal, bisa disebabkan oleh dehidrasi atau infeksi.
Pria yang sering dehidrasi dapat mengalami perubahan tekstur sperma yang berpengaruh pada kesuburan. Lalu, terlalu encer bisa menjadi tanda rendahnya jumlah sperma atau ejakulasi yang terlalu sering.
BACA JUGA:
3. Berbau Kuat atau Busuk
Sperma umumnya memiliki bau yang samar menyerupai pemutih baju, karena sifatnya yang sedikit basa. Namun, perubahan bau tertentu bisa menjadi tanda kondisi medis. Bau menyengat atau busuk, bisa mengindikasikan infeksi seperti prostatitis atau Infeksi Menular Seksual (IMS). Lalu, bau manis menjadi tanda kadar gula darah tinggi, yang berkaitan dengan diabetes.
4. Volume Sperma
Rata-rata volume sperma yang dikeluarkan saat ejakulasi adalah 1,5 hingga 5 mililiter. Volume rendah biasanya disebabkan oleh ejakulasi yang terlalu sering, kadar testosteron rendah, atau adanya sumbatan di saluran reproduksi. Lalu, volume tinggi bisa terjadi terlalu lama berhubungan intim. Namun, dalam beberapa kasus, bisa juga akibat infeksi atau peradangan.
5. Nyeri saat Ejakulasi
Jika mengalami nyeri saat ejakulasi, bisa jadi ini merupakan tanda kondisi:
– Prostatitis, yakni peradangan pada prostat yang dapat menyebabkan nyeri dan ketidaknyamanan saat ejakulasi.
– Uretritis, yaitu peradangan pada saluran kemih yang dapat menyebabkan rasa perih.
– Peyronie’s Disease merupakan kondisi di mana penis melengkung secara tidak normal yang dapat menyebabkan nyeri saat ejakulasi.