Urai Kepadatan Merak saat Mudik Lebaran, Pelindo Siapkan Pelabuhan Bojonegara

Urai Kepadatan Merak saat Mudik Lebaran, Pelindo Siapkan Pelabuhan Bojonegara


Direktur Pengelola Pelindo, Putut Sri Muljanto. (Foto: ANTARA)

JAKARTA – PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo mempersiapkan Pelabuhan Bojonegara, Kabupaten Serang, Banten untuk menjadi pelabuhan tambahan. Pelabuhan ini disiapkan untuk mengurai kepadatan Pelabuhan Merak saat mudik Lebaran 2025.

Sekadar informasi, Bojonegara adalah pelabuhan tambahan kedua, setelah Ciwandan yang sudah dioperasikan sebagai pelabuhan tambahan selama empat tahun terakhir.

Direktur Pengelola Pelindo, Putut Sri Muljanto menjelaskan, Pelabuhan Bojonegara turut dioperasikan untuk membantu PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengurai kepadatan penyeberangan saat pucak arus mudik.

Nantinya, sambung Putut, Pelabuhan Bojonegara hanya digunakan untuk penyeberangan kendaraan pribadi, bukan truk.

Sementara Ciwandan digunakan untuk penyeberangan sepeda motor, dan sebagian truk untuk alasan keseimbangan di dalam kapal.

“Tahun ini kami mendapat tugas lagi untuk menyiapkan Bojonegara sebagai backup kalau ternyata nanti di hari puncak itu terjadi kepadatan,” ujar Putut di Jakarta, Kamis, 13 Maret.

Putut mengatakanluas lahan yang digunakan untuk melayani penyeberangan mencapai 3,3 hektare (ha).

Terkait pengoperasian pelabuhan, Putut mengaku pihaknya menunggu perintah Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

“Bojonegara kita sudah siapkan, hari ini sedang dikebut untuk menyelesaikan, karena kita bersihkan sekitar lahan 3,3 hektare dan ada 1 tambatan,” tuturnya.

Putut mengatakan, proses pembersihan lahan tersebut masih dilakukan.

Dia menargetkan pelabuhan itu siap beroperasi sebelum 20 Maret 2025.

“Jadi kami menunggu perintah nanti dari Kementerian Perhubungan tetapi secara fasilitas kami sedang siapkan dan akan siap sebelum tanggal 20 Maret,” jelasnya.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi mengungkapkan ada tiga zona penyeberangan untuk mendukung kelancaran lalu lintas di Merak, Banten, saat angkutan mudik Lebaran 2025.

Dudy mengatakan bahwa Pelabuhan Merak sendiri akan dikhususkan untuk kendaraan pribadi dan juga angkutan umum dalam hal ini bus.

“Kalau untuk di Merak, kita membagi tiga zona. Zona yang di Merak sendiri, itu khusus untuk kendaraan pribadi dan angkutan kendaraan umum, seperti bus ya,” ujar Dudy saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa, 11 Maret.

Sementara, sambung Dudy, untuk angkutan barang berat yang masih beroperasi sesuai dengan pembatasan di Pelabuhan Bandar Bakau Jaya (BBJ) Bojonegara.

“Untuk angkutan motor dan angkutan barang dengan kapasitas yang kecil lagi di Ciwandan. Itu yang kita gunakan saat ini, harapannya dengan pembagian ini, maka titik ini tidak membuat masalah,” ucapnya.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Badan Kebijakan Transportasi, potensi pergerakan masyarakat selama libur Lebaran 2025 diprediksi mencapai 146,48 juta orang, atau sekitar 52 persen dari total jumlah penduduk Indonesia.

Puncak arus mudik diprediksi terjadi pada H-3 atau 28 Maret 2025, sedangkan puncak arus balik diprediksi terjadi pada H+5 atau 6 April 2025.

Adapun sebaran daerah asal pemudik terbesar yaitu Jawa Barat 30,9 juta orang (21,1 persen), Jawa Timur 26,4 juta orang (18 persen) dan Jawa Tengah 23,3 juta orang (15,9 persen. Sedangkan daerah tujuan utama pemudik yaitu Jawa Tengah 36,6 juta orang (25 persen), Jawa Timur 27,4 juta orang (18,7 persen), dan Jawa Barat 22,1 juta orang (15,1 persen).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *