Israel Kirim Bantuan untuk Komunitas Druze Minoritas Arab di Suriah

Israel Kirim Bantuan untuk Komunitas Druze Minoritas Arab di Suriah


Pengungsi Suriah© UNOCHA/MohanadZayat

JAKARTA  – Israel mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk komunitas Druze di negara tetangganya, Suriah, selama beberapa minggu terakhir.

Israel mendesak dukungan bagi Druze setelah penggulingan pemimpin Suriah Bashar al-Assad pada Desember dan pergantian kepemimpinan pemerintahan yang kini dikendalikan Presiden Ahmed al-Sharaa.

Setelah Assad digulingkan, Israel melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap pangkalan militer Suriah dan mengerahkan pasukan ke zona demiliterisasi yang diawasi PBB di Suriah.

“Dalam operasi yang dilakukan selama beberapa minggu terakhir, 10.000 paket bantuan kemanusiaan sejauh ini telah dikirimkan ke komunitas Druze di wilayah pertempuran Suriah,” kata kementerian luar negeri Israel dalam pernyataan dilansir Reuters, Kamis, 13 Maret.

Paket-paket tersebut berisi barang-barang pokok termasuk minyak, tepung, garam, dan gula, dan sebagian besar dikirimkan ke provinsi selatan Suwayda.

Israel menyatakan ketidakpercayaannya terhadap pemerintah Suriah yang baru, dengan menggambarkan gerakan Hayat Tahrir al-Sham milik Ahmed al-Sharaa sebagai kelompok jihadis. HTS berafiliasi dengan Al Qaeda tetapi kemudian menolak hubungan tersebut.

Empat sumber mengatakan kepada Reuters, Israel melobi Amerika Serikat agar Suriah tetap lemah dan terdesentralisasi, termasuk dengan membiarkan Rusia mempertahankan pangkalan militernya di sana untuk melawan pengaruh Turki yang semakin besar di negara itu.

“Eropa harus berperan dalam melindungi kaum minoritas Suriah. Eropa harus tetap waspada terhadap kebijakan Turki di kawasan itu dan sekitarnya,” kata Menteri Luar Negeri Gideon Saar dalam konferensi pers bersama dengan mitranya dari Yunani dan Siprus di Athena.

Pekan ini, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengatakan warga Druze Suriah akan diizinkan masuk dan bekerja di Dataran Tinggi Golan, yang direbut Israel dari Suriah dalam perang tahun 1967.

Sekitar 100 tokoh senior Druze Suriah diperkirakan akan berkunjung ke sana pada Jumat, 14 Maret.

Druze, minoritas Arab yang tinggal di Suriah, Israel, Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, dan Lebanon, menjalankan kepercayaan yang berasal dari Islam tetapi memiliki identitas yang berbeda.

Di Israel, banyak Druze yang bertugas di militer, termasuk dalam perang di Gaza, dan beberapa telah mencapai pangkat senior.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *