
JAKARTA — Pembalap Mahindra Racing, Nyck de Vries, tetap mengambil sisi positif meskipun harus menelan pil pahit gagal finis pada balapan Jakarta E-Prix 2025 yang digelar di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), Sabtu 21 Juni.
De Vries sejatinya tampil impresif di depan publik Jakarta. Pembalap asal Belanda tersebut sempat memimpin balapan hingga memasuki lap ke-23, hasil dari kualifikasi yang solid dan strategi balap yang agresif. Namun, langkahnya untuk mengamankan posisi puncak justru berbalik menjadi bencana.
Saat memasuki tikungan pertama, De Vries mencoba manuver menyalip Jake Dennis, tetapi aksinya dianggap terlalu agresif oleh pengawas balapan FIA. Akibatnya, ia harus menerima penalti waktu 10 detik, membuat posisinya perlahan tergusur dari barisan terdepan.
Malang tak dapat ditolak, nasib sial De Vries kian lengkap ketika mobilnya mengalami kendala teknis menjelang lap-lap akhir. Tim Mahindra Racing akhirnya terpaksa menarik mobilnya keluar lintasan, menandai status Did Not Finish (DNF) bagi sang mantan juara dunia Formula E tersebut.
Meski demikian, De Vries tetap berbesar hati dan memuji kerja keras timnya sepanjang akhir pekan di Jakarta.
“Ini adalah akhir pekan yang luar biasa, dan saya pikir kami telah melakukan pekerjaan yang baik. Kami menjalani hari yang baik, kualifikasi yang baik, dan balapan yang baik. Sangat disayangkan ada gangguan teknis, tetapi itu bagian dari olahraga ini. Kami menerimanya dan melanjutkan persaingan,” ujar De Vries kepada ANTARA seusai balapan.
Balapan di Jakarta tahun ini memang berlangsung dramatis di bawah cuaca panas tropis dan lintasan JIEC yang menuntut konsentrasi tinggi. Di saat De Vries harus gigit jari, podium utama justru diamankan oleh Dan Ticktum, yang tampil konsisten dan minim kesalahan dari awal hingga akhir balapan.
BACA JUGA:
Ticktum berhasil menahan tekanan dari para rivalnya hingga bendera finis dikibarkan. Di belakangnya, Edoardo Mortara dan Nico Mueller sukses finis di posisi kedua dan ketiga, mengisi podium Jakarta E-Prix 2025.
Bagi Mahindra Racing, hasil di Jakarta memang belum memuaskan, tetapi performa De Vries selama sesi latihan hingga pertengahan balapan menjadi modal penting untuk seri-seri berikutnya.
“Kami akan melakukan evaluasi menyeluruh, memperbaiki apa yang perlu diperbaiki, dan kembali lebih kuat di balapan selanjutnya,” pungkas De Vries optimistis.
Para penggemar Formula E Indonesia pun memberikan dukungan penuh kepada De Vries meskipun harus gagal finis, berharap sang pembalap Belanda bisa bangkit dan membalas hasil buruk ini di seri-seri berikutnya musim 2025.