Jasad Pelajar SD Korban Terkaman Buaya di Sungai Sangatta Ditemukan

Jasad Pelajar SD Korban Terkaman Buaya di Sungai Sangatta Ditemukan


Tempat kejadian perkara di Sungai Sangatta kawasan Kampung Kajang, Kelurahan Singa Geweh, Kutai Timur/ ANTARA/HO-BPBD Kutim

JAKARTA – Tim gabungan akhirnya berhasil menemukan jasad Muhammad Vicky alias Fiki, pelajar SD yang menjadi korban terkaman buaya di Sungai Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur. Kepala BPBD Kutai Timur, M Idris Syam, menyampaikan bahwa korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Ahad (27/4) sekitar pukul 17.00 Wita.

“Korban ditemukan sekitar 200 meter dari lokasi awal kejadian,” ujar Idris di Kutai Timur.

Fiki sebelumnya dilaporkan hilang pada Sabtu (26/4) sore, sekitar pukul 16.00 Wita, saat berenang bersama enam temannya di Sungai Sangatta, tepatnya di kawasan Kampung Kajang, Kelurahan Singa Geweh. Menurut kesaksian teman-temannya, mereka sempat melihat seekor buaya di seberang sungai. Namun, mereka tetap melanjutkan aktivitas berenang.

Nahas, saat Fiki melompat untuk kedua kalinya dari pohon beringin di tepi sungai, ia langsung disambar oleh buaya tersebut.

Menerima laporan kejadian, tim gabungan yang terdiri dari BPBD, Basarnas, Pemadam Kebakaran, Dishub, Orari Kutim, Polsek Sangatta Selatan, LSM Laskar Kebangkitan Kutai (LKK), Koramil 0909-01/KTM, serta warga setempat, segera melakukan pencarian.

Pada Sabtu malam sekitar pukul 22.00 WITA, seekor buaya dengan panjang sekitar lima meter berhasil ditangkap tidak jauh dari lokasi kejadian. Buaya tersebut kemudian dibawa ke daratan sekitar pukul 00.00 WITA pada Ahad dinihari dan diperiksa dengan pembelahan perut di Dinas Pemadam Kebakaran Kutai Timur. Namun, jasad Fiki tidak ditemukan di dalam tubuh buaya.

Pencarian pun dilanjutkan dengan menyisir aliran Sungai Sangatta. Akhirnya, pada Ahad sore sekitar pukul 16.30 WITA, jasad Fiki ditemukan. Jenazah korban kemudian dibawa ke rumah duka di Kampung Kajang RT 34 untuk persiapan pemakaman.

Idris menduga, korban meninggal dunia akibat kehabisan oksigen karena terlalu lama tenggelam di dalam air, yang menyebabkan gagal pernapasan.

Dengan ditemukannya korban, operasi pencarian resmi dihentikan pada Minggu pukul 17.00 WITA.

Sebagai langkah antisipasi, BPBD Kutai Timur mengimbau masyarakat, terutama yang tinggal di sekitar sungai, agar selalu waspada dan melarang anak-anak beraktivitas di tepi sungai, mengingat wilayah ini merupakan habitat alami buaya liar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *