Rutinitas Muda Ini Bisa Merusak Kesehatan di Masa Tua

Rutinitas Muda Ini Bisa Merusak Kesehatan di Masa Tua


Ilustrasi kebiasaan buruk yang bisa mengganggu kesehatan (Pexels/Andrea Piacquadio)

JAKARTA – Gaya hidup yang diterapkan di masa muda sangat berpengaruh pada kehidupan di masa tua mendatang. Oleh karena itu, sangat penting untuk menerapkan gaya hidup sehat sejak dini agar kesehatan tubuh tetap terjaga.

Namun, tak jarang seseorang mengabaikan gaya hidup sehat dan melakukan beberapa kebiasaan di masa muda yang dapat membuat kesehatan memburuk di masa tua. Inilah beberapa kebiasaan di masa muda yang membuat kesehatan memburuk dan harus dihindari.

1. Minum soda

Mengutip dari CNBC, pada Rabu, 7 Mei 2025, kebiasaan pertama adalah minum soda. Soda mengandung gula yang tinggi, yang jika terus-menerus dikonsumsi akan meningkatkan risiko demensia, termasuk penyakit alzheimer di masa tua.

Tak hanya itu, konsumsi gula berlebih dari soda juga dapat menaikan berat badan, diabetes tipe 2, penyakit jantung, penyakit ginjal, hingga merusak lapisan gigi. Soda juga dapat membuat iritasi lambung dan menyebabkan berbagai gangguan pencernaan.

2. Tidur tidak teratur

Di masa muda, banyak orang yang melakukan kegiatannya tanpa waktu yang teratur hingga mengabaikan jam tidurnya. Padahal, tidur bukan sekadar mengistirahatkan tubuh, tetapi sangat penting untuk kesehatan tubuh.

Kurangnya waktu tidur di malam hari dapat mengganggu ritme sirkadian, meningkatkan hormon stres, berat badan meningkat, kesulitan untuk fokus, kulit rusak, dan membuat tubuh gampang sakit yang bisa terjadi hingga masa tua.

3. Mendengarkan musik dengan keras

Musik dan anak muda sering tidak terpisahkan, serta banyak yang kini menggunakan earphone dan sejenisnya. Paparan kebisingan yang berlebihan pada telinga dapat menyebabkan gangguan pendengaran, kepekaan pendengaran, dan tinitus.

Sementara itu, kerusakan pada sel-sel rambut koklek yang menjadi sensor pendengaran tidak dapat dipulihkan karena sel tersebut tidak beregenerasi. Gangguan pendengaran ini bisa memperburuk kemampuan kognitif di masa tua dan meningkatkan risiko demensia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *