
JAKARTA – Dalam sesi pleno Kongres Menteri Kebudayaan Negara-negara Dunia Islam atau Congress of Ministers of Culture of the Islamic World yang dilaksanakan di Kazan, Republik Tatarstan, Republik Federasi Rusia pada Kamis, 15 Mei 2025, Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyampaikan gagasan dan pandangan tentang pentingnya dialog budaya sebagai dasar untuk mempertahankan identitas bangsa dan memperkuat keberagaman di dunia yang semakin multipolar di tengah konflik dan perang.
Kongres ini dilaksanakan di sela-sela kegiatan Kazan Forum, mengangkat tema “Rusia and Islamic World”, bertujuan memperkuat hubungan persahabatan Rusia dengan negaranegara Islam melalui kerja sama di bidang ekonomi, budaya, dan perdagangan.
Dalam sambutannya, Menbud Fadli Zon mengucapkan terima kasih kepada Menteri
Kebudayaan Federasi Rusia, Yang Mulia Olga Lyubimova selaku tuan rumah kegiatan ini.
Hadir dalam kongres ini perwakilan Islamic World Educational Scientific and Cultural
Organization (ICESCO), Organization of Islamic Cooperation (OIC), League of Arab States, dan Menteri Kebudayaan dari 18 negara-negara Islam.
“Pertemuan ini merupakan momentum penting untuk memperkuat solidaritas budaya di
antara negara-negara Islam dan memperjuangkan keadilan, martabat, dan perdamaian
melalui jembatan diplomasi budaya. Saya berbagi pengalaman Indonesia sebagai negara
dengan berbagai keragaman budaya, agama, dan etnis namun tetap bersatu dalam satu
bingkai persatuan yang menjunjung tinggi nilai-nilai budaya untuk perdamaian seperti gotong royong dan musyawarah,” ungkap Menbud Fadli Zon.
Mewakili Pemerintah Indonesia, Menteri Fadli Zon menyampaikan bahwa pembentukan
Kementerian Kebudayaan merupakan wujud nyata komitmen Presiden Prabowo Subianto
untuk memajukan kebudayaan Indonesia di tengah peradaban dunia. Dalam hal ini,
Kementerian Kebudayaan berfokus pada upaya memperkuat persahabatan dengan negaranegara sahabat melalui jembatan dialog budaya untuk perdamaian, sebagaimana dilakukan melalui pertemuan Kongres Menteri Kebudayaan Negara-negara Dunia Islam ini.
BACA JUGA:
“Sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim terbesar di dunia dan memiliki
berbagai keragaman budaya, kita patut bangga bahwa Indoneazsia memiliki peran penting dalam memperkuat narasi global tentang pentingnya toleransi dan persatuan sebagai fondasi dalam mewujudkan perdamaian abadi. Menbud juga menyampaikan tentang semangat Bhinneka Tunggal Ika — Persatuan dalam Keberagaman — sebagai prinsip utama dalam membangun harmoni dan moderasi beragama di Indonesia.
Merespon situasi di Palestina, Menteri Fadli Zon menegaskan perlunya perlindungan
terhadap warisan budaya dan mengutuk berbagai serangan terhadap warisan budaya,
terutama di Gaza, yang mengalami kerusakan parah terhadap lebih dari 100 situs budaya
sejak Oktober 2023. Ia menyebut tindakan tersebut sebagai bentuk genosida budaya.
“Apa yang terjadi di Gaza bukan hanya kejahatan kemanusiaan, namun juga sebuah
genosida budaya yang tidak berperikemanusiaan. Penghancuran identitas suatu bangsa,
peradabannya, dan juga berbagai warisan budayanya adalah bentuk kejahatan perang yang harus kita respon secara kolektif. Indonesia terus, dan akan selalu menyuarakan dukungan atas kemerdekaan Palestina dan siap berkontribusi mewujudkan tatanan global yang lebih adil, inklusif, dan beradab melalui diplomasi budaya,” tegas Menteri Fadli Zon.
Dalam kesempatan ini, Menteri Fadli Zon mengundang peserta kongres untuk hadir dalam
World Culture Forum 2025 yang diinisiasi oleh Kementerian Kebudayaan di Bali, September mendatang, sebagai wadah memperkuat kolaborasi budaya global melalui jembatan diplomasi. Dalam pidato penutupnya, Menteri Fadli Zon menegaskan bahwa ketika budaya suatu bangsa diserang, maka identitas masyarakat menjadi lemah. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh negara untuk memanfaatkan kekuatan budaya dalam membangun dunia yang lebih damai, adil, dan inklusif untuk generasi mendatang