Aksi Nyata Pelestarian Lingkungan Lewat Penanaman Pohon hingga Inisiatif Daur Ulang Sampah Plastik

Aksi Nyata Pelestarian Lingkungan Lewat Penanaman Pohon hingga Inisiatif Daur Ulang Sampah Plastik


Kegiatan penanaman pohon oleh Grab Indonesia bersama pemerintah provinsi DKI Jakarta. (dok Grab Indonesia)

JAKARTA – Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang diperingati setiap 5 Juni menjadi pengingat penting akan kebutuhan mendesak untuk bertindak demi keberlanjutan bumi.

Di tengah perubahan iklim, polusi, dan deforestasi yang makin masif, berbagai pihak baik pemerintah, swasta, komunitas, maupun individu perlu bahu-membahu menciptakan solusi yang berdampak nyata dan berkelanjutan bagi alam.

Indonesia saat ini menghadapi tantangan lingkungan yang signifikan. Data mencatat kenaikan angka deforestasi sebesar 27% pada tahun 2023, peningkatan polusi plastik yang mencemari laut dan kawasan mangrove, serta kualitas udara yang memburuk akibat partikel halus (PM2.5), yang berdampak pada penurunan harapan hidup rata-rata hingga 1,4 tahun. Fakta ini mempertegas pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk melindungi ekosistem dan kesehatan publik.

Sejumlah perusahaan teknologi di Asia Tenggara telah mulai mengimplementasikan program keberlanjutan yang menyasar isu-isu krusial ini, mulai dari pengurangan emisi karbon hingga pelestarian alam.

Salah satu pendekatan yang diambil adalah transisi menuju transportasi rendah emisi, melalui pengoperasian kendaraan listrik skala besar dan investasi dalam konservasi lingkungan.

Di Indonesia sendiri, armada kendaraan listrik telah berkontribusi signifikan dalam pengurangan emisi karbon dan efisiensi konsumsi bahan bakar. Sejak 2019, kendaraan listrik roda dua dan empat telah melintasi lebih dari 250 juta kilometer, setara dengan hampir 7.000 kali mengelilingi bumi, mengurangi sekitar 30.000 ton emisi karbon dan menghemat lebih dari 11 juta liter bahan bakar fosil.

Selain dari sektor transportasi, kontribusi keberlanjutan juga diwujudkan dalam bentuk dukungan terhadap proyek pelestarian alam. Sejumlah inisiatif pendanaan mikro dari setiap transaksi konsumen disalurkan untuk penanaman pohon, pemulihan lahan terdegradasi, dan rehabilitasi kawasan pesisir. Sejak 2021, lebih dari 1,2 juta pohon telah ditanam di Asia Tenggara.

“Di Grab, keberlanjutan lebih dari sekadar teknologi atau infrastruktur. Kami ingin membangun sebuah ekosistem yang dapat berdampak lestari bagi alam Indonesia, sekaligus untuk memberdayakan seluruh pihak di dalamnya, mulai dari mitra, komunitas, para pengguna dan masyarakat Indonesia,” ujar Rivana Mezaya, Director of Digital & Sustainability, Grab Indonesia dalam keterangannya kepada VOI.

Di Indonesia, aksi berkelanjutan itu juga dilakukan di kawasan pesisir Pati dan Cilacap, serta lahan-lahan kritis di Bandung, melalui kemitraan dengan berbagai organisasi lingkungan lokal.

Proyek pelestarian di Kalimantan Tengah juga menjadi contoh penting. Dengan fokus pada hutan rawa gambut tropis, proyek ini melindungi hampir 150.000 hektare lahan serta habitat lebih dari 40 spesies satwa, termasuk populasi orangutan Borneo. Upaya ini tidak hanya menjaga keanekaragaman hayati, tetapi juga mencegah emisi gas rumah kaca hingga 7,5 juta ton per tahun.

Lebih dari itu, sektor pengelolaan sampah plastik turut menjadi perhatian. Inisiatif daur ulang botol plastik menggunakan mesin penukar otomatis (Reverse Vending Machine/RVM) di lokasi-lokasi publik strategis berhasil mengumpulkan lebih dari 4.000 kg plastik.

Hal ini bukan hanya berdampak pada pengurangan jejak karbon lebih dari 20.000 kg CO₂e, tetapi juga mengedukasi ribuan individu tentang pentingnya ekonomi sirkular.

Upaya-upaya ini menegaskan bahwa keberlanjutan bukan semata slogan, melainkan tanggung jawab bersama yang harus dijalankan secara konsisten dan kolaboratif. Dari langkah kecil seperti mendaur ulang, hingga dukungan terhadap pelestarian hutan dan penggunaan kendaraan ramah lingkungan setiap tindakan berarti.

“Kami percaya, upaya menjaga lingkungan tidak bisa dilakukan sendiri. Perlu kolaborasi erat antara berbagai pihak mulai dari mitra usaha, komunitas lokal, hingga pengguna layanan Grab di seluruh penjuru Tanah Air. Karena itu, kami mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk ikut ambil bagian dalam gerakan ini,” ujar Rivana Mezaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *