
YOGYAKARTA – Dalam menjalin hubungan yang sehat, rasa aman, saling pengertian, dan keterbukaan menjadi fondasi penting termasuk dalam hal seksualitas. Bagi banyak orang, seks bukan hanya aktivitas fisik, tetapi juga bagian dari ekspresi emosional dan koneksi batin dengan pasangan. Karena itu, penting untuk mengenal dan memahami konsep sex positivity, yakni sikap terbuka dan sadar terhadap keberagaman pengalaman seksual manusia. Berikut alasan kenapa seks positivity penting dalam kehidupan sehari-hari.
1. Menciptakan rasa aman
Sex positivity adalah pandangan bahwa setiap orang berhak menjalani dan mengekspresikan seksualitasnya secara sadar, aman, dan sukarela. Ini mencakup semua bentuk hubungan dan preferensi yang konsensual, mulai dari hubungan monogami hingga non-monogami, dari orang yang aktif secara seksual hingga yang memilih tidak berhubungan seks sama sekali.
Sikap ini meminimalisir rasa malu, stigma, atau penilaian moral terhadap pilihan seksual yang berbeda. Sebaliknya, sex positivity menekankan pentingnya komunikasi yang jujur, penghargaan terhadap batas pribadi, dan tanggung jawab terhadap diri sendiri maupun pasangan.

2. Saling menerima preferensi
Banyak orang tumbuh dengan nilai-nilai atau norma yang membuat seks terasa tabu, menakutkan, atau membingungkan. Akibatnya, muncul kebingungan, rasa bersalah, atau kesulitan untuk mengekspresikan kebutuhan seksual secara sehat. Di sinilah sex positivity berperan. Implementasi dalam konsep ini membantu seseorang membangun hubungan yang lebih jujur dan penuh rasa hormat, tanpa tekanan untuk memenuhi ekspektasi sosial tertentu.
Gaya seksual yang sehat memberi ruang untuk berdiskusi secara terbuka, menyampaikan keinginan, memahami batas, serta menerima perubahan dalam preferensi atau kebutuhan. Ini tidak hanya berdampak positif pada kehidupan seksual, tetapi juga memperkuat koneksi emosional dan rasa percaya dalam hubungan secara keseluruhan.
3. Membangun gaya seksual yang sehat
Persetujuan yang jelas dan sukarela merupakan prinsip dalam gaya seksual yang sehat. Dengan memegang konsep sex positivity, setiap aktivitas seksual dilakukan atas dasar persetujuan bersama. Tidak ada tekanan, manipulasi, atau rasa tidak enak untuk menolak. Selama dilakukan secara konsensual, setiap pilihan seksual adalah valid. Tidak perlu membandingkan atau merasa lebih benar.
BACA JUGA:
4. Komunikasi lebih terbuka
Membicarakan keinginan dan batasan merupakan bentuk keintiman dan kepercayaan, bukan hal yang memalukan. Dengan terbuka dan saling hormat, kita bisa menghargai perbedaan. Perlu dipahami bahwa setiap orang memiliki preferensi, batas, dan nilai seksual yang berbeda. Menghargai hal ini adalah tanda kedewasaan emosional.
5. Pendidikan seksual yang berkelanjutan
Memahami tubuh, kesehatan reproduksi, dan risiko adalah bagian dari tanggung jawab dalam menjalani hubungan intim. Melansir Health, Selasa, 1 Juli, gaya seksual yang sehat bukan tentang bagaimana atau seberapa sering seseorang berhubungan seks. Lebih dari itu, ini soal rasa aman, keterbukaan, dan penghormatan terhadap diri sendiri dan pasangan.
Dengan menerapkan prinsip sex positivity, hubungan bisa tumbuh dalam suasana yang lebih hangat, terbuka, dan jujur tanpa tekanan, tanpa rasa malu, dan tanpa penghakiman.