
JAKARTA – Kemampuan generasi Alpha dalam menyerap pelajaran bahasa Inggris yang dinilai jauh lebih cepat dan terbuka dibandingkan generasi sebelumnya. Hal ini diakui oleh ibu muda, Tasya Kamila.
Ibu anak dua ini menyoroti lingkungan belajar dan metode pengajaran yang menyenangkan atau fun learning menjadi salah satu faktor utamanya. Hal ini membuat anak-anak zaman sekarang lebih mudah mengerti bahasa Inggris.
Menurutnya, kemampuan berbahasa tidak hanya terbentuk lewat pembelajaran formal, tetapi juga melalui pengalaman dan kebiasaan sehari-hari. Hal ini disampaikan Tasya saat menghadiri acara peresmian transformasi EF Kids & Teens menjadi English 1.
“Anak belajar bahasa Inggris enggak cuma belajar bicaranya, tapi tulisannya. Secara enggak sadar ngomong sama gurunya juga pakai bahasa Inggris,” tutur Tasya, saat ditemui di Pondok Indah Mall 1, Jakarta pada Senin, 21 April.
“Di rumah mama papa masih bisa ngobrol menggunakan bahasa Inggris. Di English 1 tempat belajar eksplor dan bertemu teman-teman dengan metode belajar menyenangkan,” tambahnya.
Ia menyebut pentingnya bagi orangtua untuk mengetahui perkembangan anak-anak dalam belajar bahasa Inggris. Hal ini bisa membangun semangat dalam belajar dan menambah rasa percaya diri anak.
BACA JUGA:
“Di English 1, report dan progress anak disampaikan ke orangtua. Belajar bahasa Inggris untuk anak-anak bisa sangat dibuat menyenangkan, fun, dan anak menjadi senang belajarnya. Secara enggak sadar experience ini terbentuk. Komunikasi skill seperti presentasi jadi terasah,” tambahnya.
Bagi Tasya, pengalaman berbahasa Inggris bukan hanya sebatas kemampuan berbicara, tetapi juga mencakup aspek literasi dan keterampilan komunikasi yang mendalam. Ia meyakini tempat belajar seperti English 1 bisa menjadi wadah yang tepat untuk itu.
“Experience bahasa Inggris baik dari segi komunikasi sampai baca tulisan anak-anak, ya English 1 tempatnya,” tegas Tasya.
Di sisi lain, Tasya juga menekankan bahwa penguasaan bahasa ibu tetap penting sebagai fondasi awal dalam membentuk kemampuan komunikasi anak yang utuh.
“Satu hal penting adalah bahasa ibu. Ini tools penting banget dan itu skill harus dimiliki untuk anak mengejar cita-cita, saling berkomunikasi, dan belajar lebih banyak. Ini skill wajib banget,” ujarnya.
Tasya pun membagikan pengalaman pribadinya, bagaimana penguasaan bahasa Inggris telah membuka banyak peluang dalam hidupnya, baik secara akademik maupun sosial.
“Aku rasakan manfaat bisa bahasa Inggris sehingga mencapai pendidikan aku inginkan, bisa punya teman di mana-mana, koneksi yang luas, bisa up to date dengan berita apapun,” bebernya.
Dalam kesempatan yang sama, Tasya turut menyambut baik transformasi EF Kids & Teens menjadi English 1. Menurutnya, perubahan ini mencerminkan adaptasi lembaga pendidikan terhadap kebutuhan generasi masa kini.
“Sampai saat ini bahasa Inggris masih penting banget. Mengapa English 1? Ini tempat terbaik untuk anak-anak belajar bahasa Inggris karena kurikulumnya dibuat sesuai dengan anak zaman sekarang, kurikulumnya bagus untuk anak-anak, memberikan kesempatan anak belajar, mempraktikkan bahasa Inggris dengan cara fun dan tak membosankan,” jelas Tasya.
“Anak-anak senang belajar di English 1. Mereka dirancang agar belajar bahasa Inggris menyenangkan. Anak jadi tahu komunikasi menggunakan bahasa Inggris, dengan parents juga baik banget,” sambungnya.
Rebranding English First menjadi English 1 ditandai dengan peluncuran dua kampanye utama, yakni Say Hello to the Future dan #HelloEnglish1. Kedua kampanye ini dirancang untuk memperkenalkan identitas baru English 1 sebagai institusi pembelajaran bahasa Inggris yang lebih segar, relevan, namun tetap mengusung kualitas yang telah dikenal selama ini.
President Director English 1, Matthew Kenley, menyatakan bahwa transformasi ini bukan sekadar perubahan nama, melainkan bentuk evolusi dari perjalanan panjang yang telah dibangun selama tiga dekade.
“Selama 30 tahun, kami telah menjadi mitra terpercaya dalam membentuk anak-anak Indonesia menjadi pembicara bahasa Inggris yang percaya diri. Hari ini, kami menyambut masa depan dengan English, pendidikan berkualitas yang sama, hanya dengan identitas yang lebih segar. Misi kami tetap sama, yakni memberdayakan anak-anak dengan pendidikan bahasa Inggris terbaik.” tuturnya.
Dengan pendekatan pembelajaran yang lebih modern, personal, dan menyenangkan, English 1 diharapkan mampu menjawab kebutuhan belajar bahasa Inggris bagi generasi Alpha yang tumbuh di era digital dan multikultural.
English 1 tetap mempertahankan pendekatan pembelajaran yang telah terbukti efektif bagi murid di Indonesia, yakni sistem Learn (belajar), Try (mencoba) dan Apply (praktik langsung). Learn fokus pada guru-guru yang membangun kepercayaan diri, meningkatkan skill dan mencapai tujuan belajar murid.
Try memungkinkan murid berlatih kapan saja dan di mana saja melalui akses ke konten pembelajaran mandiri yang inovatif secara online. Sedangkan Apply mendorong murid untuk mempraktikkan skill bahasa Inggris secara langsung dan interaktif melalui Life Club yang rutin diadakan.