
JAKARTA – Amerika Serikat menjatuhkan sanksi baru kepada dua pejabat senior Hizbullah dan dua fasilitator keuangan pada Kamis. Mereka disebut berperan dalam mengoordinasikan transfer keuangan kepada kelompok yang didukung Iran tersebut, kata Departemen Keuangan.
Sanksi terbaru tersebut dikeluarkan setelah Presiden Donald Trump mengatakan pada Kamis, 15 Mei, Amerika Serikat semakin dekat untuk mengamankan kesepakatan nuklir dengan Iran, dan Teheran “hampir” menyetujui persyaratan tersebut.
Orang-orang yang menjadi sasaran berdomisili di Lebanon dan Iran dan berupaya mendapatkan uang untuk Hizbullah dari para donatur luar negeri, kata departemen tersebut dalam pernyataan dilansir Reuters.
BACA JUGA:
Departemen Keuangan mengatakan sumbangan luar negeri merupakan bagian penting dari anggaran kelompok tersebut.
“Tindakan hari Kamis menyoroti “jangkauan global Hizbullah yang luas melalui jaringan donatur dan pendukung terorisnya, khususnya di Teheran,” kata Wakil Menteri Keuangan Michael Faulkender.
“Sebagai bagian dari upaya berkelanjutan kami untuk mengatasi dukungan Iran terhadap terorisme, Departemen Keuangan akan terus mengintensifkan tekanan ekonomi pada individu-individu kunci dalam rezim Iran dan proksinya yang memungkinkan kegiatan mematikan ini,” sambungnya.