
JAKARTA – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, pemerintah masih mempertimbangkan untuk ekspor beras. Karena dia menilai cadangan beras saat ini belum mencapai 31 juta ton. Hal ini dia ungkapkan saat mengikuti dialog interaktif radio nasional di Jakarta, belum lama ini.
“Kalau ekspor beras, kita memang perlu berpikir beberapa kali. Ini karena kalau produksi beras kita bisa lebih 33 juta ton, itu baru bisa dibilang secured. Sementara kita perlu waktu untuk penguatan saluran irigasi teknis, rice milling plant hingga dryer,” ungkapnya.
“Jadi selama produksi beras kita belum di atas 31 juta sampai 33 juta ton, kita masih perlu stok cadangan pangan pemerintah,” katanya lagi.
Apalagi diperkirakan dua atau tiga bulan mendatang, harga beras akan naik sehingga dibutuhkan cadangan beras untuk menekan kenaikan tersebut.
“Kita perlu keep stock karena dua atau tiga bulan ke depan, harga beras akan mulai naik. Trennya begitu karena produksi biasanya mulai menurun. Ini challenge, seiring berjalannya waktu saluran irigasi diperbaiki maka grafik produksi beras bisa akan lebih datar, tidak mencuram yang signifikan di akhir tahun,” ujar Arief.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, puncak panen raya telah terjadi pada April 2025 dengan torehan beras 5,3 juta ton. Selanjutnya, produksi beras bulanan pada Mei dan Juni masing-masing 2,63 juta ton dan 2,22 juta ton. Lalu, total produksi beras pada tahun ini diperkirakan dapat mencapai 32,29 juta ton.
“Memang biasanya di November, Desember, Januari, Februari itu produksi beras di bawah konsumsi bulanan sehingga memang paling benar adalah seperti yang kita lakukan dua tahun terakhir ini. Kita menyiapkan cadangan pangan pemerintah. Kita simpan di Bulog yang bisa kita gunakan untuk intervensi saat harga dan pasokan mengalami fluktuasi,” ucap Arief.
BACA JUGA:
– https://voi.id/ekonomi/482722/bapanas-catat-harga-daging-ayam-dan-bawang-merah-kompak-turun
– https://voi.id/berita/482772/mentan-amran-surati-menko-perekonomian-minta-kendalikan-impor-singkong-dan-turunannya
– https://voi.id/teknologi/482311/jaga-ruang-digital-komdigi-hapus-ratusan-konten-berbahaya-di-media-sosial-dan-jutaan-konten-judol
BACA JUGA:
Arief juga mengungkapkan, produksi beras nasional pada tahun ini tergolong baik sehingga Badan Urusan Logistik (Bulog) telah menyerap sebesar 2,1 juta ton.
“Kalau kita bicara beras Indonesia hari ini, kita memang bersyukur karena produksinya baik. Artinya, sampai dengan Juni nanti, memang kita prediksi ada kelebihan yang cukup sehingga pada semester pertama ini kita semua menyiapkan stok. Serapan produksi dalam negeri sudah masuk ke Bulog setara beras 2,1 juta ton,” paparnya.