China Beri Fasilitas 5 Tahun Visa Bagi Pebisnis dari ASEAN

China Beri Fasilitas 5 Tahun Visa Bagi Pebisnis dari ASEAN


Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian dalam konferensi pers di Beijing pada Selasa (3/6/2025) (ANTARA/Desca Lidya Natalia)

JAKARTA – Pemerintah China memberikan fasilitas visa “multi-entry” selama lima tahun bagi para pebisnis dari 10 negara Asia Tenggara dan juga Timor Leste sebagai “observer” di ASEAN.

“China telah meluncurkan ‘visa ASEAN’ bagi 10 negara anggota ASEAN dan pengamat Timor-Leste. Program baru ini menawarkan visa kunjungan ‘multi-entry’ selama lima tahun bagi pemohon yang memenuhi syarat dan berkunjung ke China untuk tujuan bisnis,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian dalam konferensi pers di Beijing pada Selasa, 3 Juni dilansir ANTARA.

“Visa ASEAN” itu juga dapat dipakai untuk pasangan dan anak-anak pemohon visa dengan masa tinggal maksimum 180 hari.

“Bagi siapa pun yang memiliki pertanyaan lebih rinci mengenai visa ke China, dapat menghubungi perwakilan diplomatik dan konsuler kami di negara masing-masing,” sambung Lin Jian.

Dalam beberapa tahun terakhir, kata Lin Jian, China dan ASEAN telah memajukan pembangunan komunitas dengan masa depan bersama dan mencapai kemajuan penting dalam membangun rumah yang damai, aman, makmur, indah, dan bersahabat.

“Kunjungan antara masyarakat China dan negara-negara Asia Tenggara berlangsung secara intensif. Ada harapan bersama untuk semakin mempermudah perjalanan antara China dan ASEAN,” ungkap Lin Jian.

Lin Jian sebelumnya mengatakan sudah ada fasilitas bebas visa antara China dan sejumlah negara di Asia Tenggara yaitu Singapura, Thailand, dan Malaysia, serta program “visa Lancang-Mekong” China untuk negara-negara di sepanjang Sungai Mekong.

“Jumlah negara yang diberikan akses bebas visa unilateral ke China telah menjadi 43 negara. ‘Daftar bebas visa’ yang terus bertambah menunjukkan tekad kuat China dalam memperluas keterbukaan tingkat tinggi,” tambah Lin Jian.

Berbagai langkah yang telah diambil China untuk memudahkan perjalanan lintas batas itu, kata Lin Jian, merupakan bagian dari tindakan konkret China untuk menciptakan ekonomi global yang terbuka.

“Sebagai bukti tambahan, pada kuartal pertama tahun ini, China menerima lebih dari 9 juta kunjungan warga negara asing, naik lebih dari 40 persen dari tahun ke tahun dan dalam empat bulan pertama, lebih dari 18 ribu perusahaan dengan investasi asing didirikan di China, naik 12,1 persen dari tahun ke tahun,” jelas Lin Jian.

Lin Jian mengungkapkan China akan terus meningkatkan kebijakan masuk dan menambahkan lebih banyak negara ke dalam daftar bebas visa.

“Kami menyambut lebih banyak teman asing untuk mengunjungi China, kami berkomitmen untuk lebih terbuka dan bekerja sama lebih dalam demi kesejahteraan bersama dengan seluruh dunia,” kata Lin Jian.

Sebelumnya China mengumumkan kebijakan bebas visa terhadap enam negara Teluk yang menjadi anggota Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) yaitu Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Selain itu China juga mengumumkan kebijakan bebas visa terhadap pemegang paspor biasa dari Brazil, Argentina, Chili, Peru, dan Uruguay.b

Menurut Badan Administrasi Imigrasi Nasional China, orang asing yang datang ke China dengan memanfaatkan fasilitas bebas visa pada 2024 mencapai 20,1 juta orang atau meningkat 112,3 persen dibanding 2023.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *