Iran Ingin Buka ‘Lembaran Baru’ Hubungan dengan Lebanon

Iran Ingin Buka ‘Lembaran Baru’ Hubungan dengan Lebanon


Menlu Iran Abbas Araqchi /FOTO Hamed Malekpour via Wikimedia Commons

JAKARTA – Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi mengatakan Iran ingin membuka “lembaran baru” dalam hubungan dengan Lebanon.

Ini mengisyaratkan adanya pergeseran hubungan diplomatik yang selama ini didasarkan pada dukungan terhadap kelompok bersenjata Hizbullah yang didukung Teheran.

Hizbullah pernah menjadi gerakan bersenjata dan partai politik yang kuat yang memiliki pengaruh terhadap negara Lebanon, tetapi gerakan ini menjadi sangat lemah akibat kampanye pengeboman Israel tahun lalu.

Sejak saat itu, komandan militer Lebanon yang didukung AS terpilih sebagai presiden dan kabinet baru dengan pengaruh yang terbatas bagi Hizbullah dan sekutunya mengambil alih kekuasaan.

Perjalanan satu hari Araqchi ke Beirut pada Selasa, 3 Juni menjadi yang pertama sejak Februari, ketika ia menghadiri pemakaman sekretaris jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah, yang tewas dalam serangan udara Israel pada bulan September.

Araqchi mengatakan kepada Perdana Menteri Lebanon Nawaf Salam dan Menteri Luar Negeri Youssef Raggi, pihaknya ingin “membuka lembaran baru” dalam hubungan Iran dengan Lebanon, menurut pernyataan dari kantor Salam dan Raggi.

“Araqchi menegaskan keinginan negaranya untuk membuka lembaran baru dalam hubungan bilateral dengan Lebanon, berdasarkan rasa saling menghormati dan tidak mencampuri urusan internal masing-masing,” kata kantor Salam dilansir Reuters.

Araqchi juga menyampaikan undangan resmi kepada Salam untuk mengunjungi Iran.

Pernyataan dari kantor Raggi mengatakan kedua pihak melakukan “diskusi yang jujur ​​dan langsung,” termasuk mengenai penetapan monopoli negara atas penggunaan senjata.

 

Kunjungan itu menyusul beberapa episode yang bergejolak dalam hubungan antara kedua negara.

Kementerian luar negeri Lebanon sebelumnya memanggil duta besar Iran untuk Beirut pada April atas pernyataan yang menuduh rencana untuk melucuti senjata Hizbullah adalah “konspirasi”. Sementara pada tahun lalu, perdana menteri saat itu Najib Mikati juga mengeluarkan teguran terhadap Iran karena “mencampuri” urusan internal Lebanon.

Pada Februari, Iran memblokir pesawat Lebanon untuk memulangkan puluhan warga negara Lebanon yang terdampar di Teheran setelah Lebanon mengatakan tidak akan mengizinkan pesawat Iran mendarat di Beirut karena ancaman Israel bahwa mereka akan mengebom pesawat tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *