Resmikan Pabrik Panel Surya Senilai Rp1,5 Triliun di Kendal, Menperin Agus Gumiwang: Upaya Dukung EBT

Resmikan Pabrik Panel Surya Senilai Rp1,5 Triliun di Kendal, Menperin Agus Gumiwang: Upaya Dukung EBT


Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita (tengah) menandatangani prasasti pada Grand Opening Pabrik Panel Surya PT Trina Mas Agra Indonesia (TMAI) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal, Jawa Tengah. (Foto: Dok. Kemenperin )
 

JAKARTA – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita meresmikan pembukaan pabrik solar sel dan panel Surya terbesar di Indonesia milik PT Trina Mas Agra Indonesia (TMAI) di Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah (Jateng), Kamis, 19 Juni.

Adapun nilai investasi pembangunan pabrik tersebut mecapai lebih dari Rp1,5 triliun dan telah menyerap 640 tenaga kerja.

Agus menilai, keberadaan pabrik yang terintegrasi antara produksi solar sel dan panel surya dalam satu lokasi itu merupakan salah satu upaya membentuk ekosistem industri pendukung energi baru terbarukan (EBT).

“Saya sangat berbahagia karena akhirnya pabrik panel surya terintegrasi PT TMAI akan mulai beroperasi dengan kapasitas 1 GW per tahun,” ujar Agus dalam keterangan resminya, Kamis, 19 Juni.

“Kami juga sangat mengapresiasi langkah strategis dari PT TMAI memproduksi panel surya dengan teknologi termutakhir i-Topcon dengan efisiensi mencapai 23 persen yang mampu memproduksi per unit panel surya dengan kapasitas output maksimal 720 watt-peak,” tambahnya.

Memiliki kapasitas 1 GW-peak per tahun, nantinya PT TMAI akan memproduksi sekitar 1,4 juta lembar panel surya per tahun. 

“Artinya, ketergantungan kami akan impor modul dan sel surya dari Tiongkok, Malaysia atau Vietnam diharapkan dapat berkurang secara signifikan,” ucap dia.

Selain itu, Agus juga menyoroti pentingnya hilirisasi pasir silika, yakni bahan baku utama panel surya.

Dia bilang, RI memiliki cadangan pasir silika lebih dari 330 juta ton dengan potensi mencapai 25 miliar ton tersebar di berbagai daerah. 

Menurutnya, nilai tambah pasir silika yang diolah menjadi wafer bisa mencapai 25 kali lipat, sehingga pengembangan rantai pasok industri dari hulu ke hilir menjadi prioritas ke depan.

“Dengan adanya investasi yang dilakukan oleh PT TMAI, tentu akan mendorong pembentukan ekosistem industri panel surya dalam negeri maupun percepatan hilirisasi berupa penyerapan produk sel surya dalam negeri hingga nantinya pengembangan produk wafer, ingot dan smelter polisilikon,” tuturnya.

Sementara itu, Wakil Direktur Utama PT TMAI Lokita Prasetya menyampaikan, pabrik sel dan modul surya TMAI merupakan pabrik sel dan modul surya terintegrasi di Indonesia yang saat ini mampu memproduksi hingga 1 GW, menjadikannya pabrik panel surya terbesar di Indonesia. 

Pabrik sel dan modul surya itu juga bisa menghasilkan salah satu panel surya terbesar di dunia.

“Kehadiran TMAI diharapkan bisa memberikan dampak positif terhadap perwujudan energi bersih di Indonesia serta membantu mengurangi ketergantungan terhadap impor komponen industri energi di Indonesia,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *