
JAKARTA – Seorang warga negara Denmark ditangkap atas dugaan bekerja sebagai mata-mata Iran guna mengumpulkan informasi tentang situs-situs dan individu-individu Yahudi di Berlin. Pelaku akan diekstradisi ke Jerman.
Jaksa penuntut Jerman mengatakan pria yang diidentifikasi sebagai Ali S, memata-matai tiga properti pada Juni sebagai persiapan untuk kegiatan intelijen lebih lanjut, termasuk kemungkinan serangan terhadap target-target Yahudi.
Ali S juga diduga menerima perintah dari badan intelijen Iran pada awal tahun 2025.
Kementerian Luar Negeri Jerman mengatakan duta besar Iran telah dipanggil pada Selasa, 1 Juli.
“Jika kecurigaan ini terbukti, itu akan menjadi insiden keterlaluan yang sekali lagi akan menunjukkan bahwa Iran adalah ancaman bagi orang Yahudi di seluruh dunia,” kata Menteri Luar Negeri Jerman Johann Wadephul, berbicara setelah mengunjungi sinagoge Yahudi di kota selatan Odesa selama kunjungan ke Ukraina dilansir Reuters.
Kedutaan Besar Iran di Berlin menolak tuduhan tersebut sebagai “tuduhan yang tidak berdasar dan berbahaya”.
Tuduhan itu dianggap Iran dirancang untuk mengalihkan perhatian dari serangan Israel terhadap Iran.
“Pembahasan sebelumnya dengan otoritas Jerman yang relevan telah menyoroti bahwa pihak ketiga tertentu berupaya mengalihkan persepsi publik dari peristiwa sebenarnya melalui pementasan buatan,” katanya.
Sementara itu, menurut majalah Der Spiegel, tersangka mengambil foto gedung-gedung termasuk kantor pusat Masyarakat Jerman-Israel dan gedung tempat Presiden Dewan Pusat Yahudi di Jerman, Josef Schuster, sesekali menginap.
Setelah dipindahkan dari negara tetangga Denmark, tersangka akan dibawa ke hadapan hakim investigasi Pengadilan Federal Jerman, kata jaksa penuntut.
Tersangka ditahan hingga 23 Juli, sambil menunggu ekstradisi ke Jerman.
BACA JUGA:
Selama perang 12 hari antara Iran dan Israel bulan lalu, Kanselir Jerman Friedrich Merz mengatakan Jerman siap menghadapi kemungkinan Iran menyerang target Israel atau Yahudi di negara itu, tanpa menjelaskan secara rinci.
Masyarakat Jerman-Israel meminta Uni Eropa untuk memasukkan Garda Revolusi Iran ke dalam daftar organisasi teroris.
“Tindakan teror Iran yang meluas tidak boleh mendapat tempat di Jerman,” katanya.
Schuster menyebutnya sebagai “sinyal peringatan yang jelas.” “Pemerintah Jerman tidak hanya harus tetap waspada tetapi juga mengambil tindakan politik aktif terhadap rezim Iran—tidak boleh ada konsekuensi lain atas serangan teroris yang diduga direncanakan ini,” imbuhnya.
Kementerian kehakiman Denmark dan kementerian luar negeri sama-sama merujuk penyelidikan ke dinas intelijen Denmark.