
JAKARTA – Menteri Kebudayaan Fadli Zon, menyatakan dukungan penuh terhadap rencana Festival Adat Budaya Nusantara yang digagas Masyarakat Adat Nusantara (MATRA). Festival ini diharapkan menjadi wadah promosi budaya lokal sekaligus penguat persaudaraan masyarakat adat di seluruh Indonesia.
“Kementerian Kebudayaan ingin bekerja sama. Apa pun bentuk kerja samanya, harus menjadi ujung tombak kebudayaan Indonesia,” ujar Fadli saat menerima pengurus MATRA di Gedung Kementerian Kebudayaan, Selasa, 1 Juli.
MATRA adalah organisasi yang menyatukan pemimpin adat di berbagai daerah dengan pendekatan unik. Para raja yang masih bertakhta tidak masuk kepengurusan, melainkan dilantik sebagai penasihat untuk menjaga kesetaraan dan penghormatan.
Dalam pertemuan itu, MATRA memaparkan sejumlah program kolaborasi. Antara lain pelatihan adat untuk generasi muda, festival tahunan, revitalisasi situs budaya, penguatan tradisi lisan, serta digitalisasi koleksi budaya.
SEE ALSO:
Fadli menekankan pentingnya pendokumentasian budaya lokal. “Dari NTB saja ada sekitar 1.800 lontar yang belum didigitalisasi. Ini pekerjaan besar yang harus kita percepat,” katanya.
Festival Adat Budaya Nusantara dirancang sebagai ajang tahunan yang mempertemukan para raja dan pemangku adat. Selain pertunjukan seni, festival ini menjadi sarana meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya menjaga warisan leluhur.
Menbud Fadli menyebut pihaknya akan memaksimalkan Dana Indonesiana sebagai dukungan konkret negara bagi komunitas adat. “Kami akan asistensi supaya masyarakat adat lebih mudah mengakses dana itu,” tegasnya.
Mengenai usulan penguatan kurikulum budaya lokal di sekolah, Fadli menyatakan dukungan penuh. Meski kebijakan kurikulum ada di Kementerian Dikdasmen, pihaknya siap menjembatani koordinasi. “Jika ada masukan dari MATRA, kita bisa ikut membantu dorong ke Dikdasmen,” katanya.
Perwakilan MATRA, Sri Paduka KGPAA, menyatakan kesiapan lembaganya mendukung program ketahanan budaya. Menurutnya, penguatan adat menjadi fondasi penting bagi persatuan bangsa.
Pertemuan ini juga dihadiri Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Restu Gunawan; Staf Ahli Menteri, Masyitoh Annisa Ramadhani; Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat, Sjamsul Hadi; serta sejumlah pejabat kementerian.
Menutup pertemuan, Fadli berharap Festival Adat Budaya Nusantara bisa rutin digelar dan menjadi motor kebangkitan budaya lokal. “Festival ini diharapkan memperkuat persaudaraan masyarakat adat dan menjaga warisan budaya Indonesia,” pungkasnya.