
METRO – Ada 82 kasus hewan kurban yang terjangkit cacing hati ditemukan tim monitoring Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Metro, Lampung saat pemeriksaan post mortem (otopsi) pada hari pertama penyembelihan hewan kurban.
Kepala DKP3 Kota Metro, Heri Wiratno mengatakan bahwa dari pemeriksaan 1.410 ekor hewan kurban yang disembelih, penyakit yang ditemukan didominasi cacing hati.
“Total hewan kurban di Kota Metro ini 1.410 ekor yang terdiri atas kambing, domba dan sapi. Untuk penyakit yang ditemukan mayoritas cacing hati dengan 82 kasus, kemudian juga radang paru,” kata dia, di Kota Metro, dilansir dari ANTARA, Sabtu, 7 Juni.
Dia menjelaskan temuan ini masih merupakan data sementara. Sebab, tim monitoring DKP3 masih melakukan pemantauan pada hari kedua dan ketiga penyembelihan hewan kurban.
“Itu data temuan kemarin.. ya, hari ini dan besok tim masih akan melakukan monitoring di tempat-tempat penyembelihan hewan kurban,” jelasnya.
Heri menjelaskan selain cacing hati dan radang paru, petugas juga menemukan beberapa penyakit lain yakni radang organ dalam dan juga pembengkakan limpa.
“Kemudian ada juga temuan sapi yang belum cukup umur dijadikan hewan kurban,” tutur Kepala DKP3 Metro itu.
BACA JUGA:
Heri menambahkan petugas juga merekomendasikan organ jeroan yang terpapar parasit dan penyakit cacing hati akut untuk dimusnahkan dengan cara dikubur.
Sementara itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung menerjunkan tim dokter hewan guna mengecek daging yang telah disembelih pada hari raya kurban atau Idul Adha 1446 Hijriah.
“Saat pemotongan hewan kurban kami turunkan dokter hewan tujuh orang dan pembantunya untuk mengecek daging kurban yang telah disembelih di masjid-masjid,” kata Kepala Dinas Pertanian Kota Bandarlampung Erwin.
Ia mengatakan tim dokter hewan diterjunkan guna melihat apakah hewan kurban yang dipotong tersebut terkontaminasi oleh bakteri atau sejenisnya, sehingga saat dikonsumsi masyarakat benar-benar aman.